topmetro.news, Samosir – Kapolres Samosir menggelar ‘coffee morning’ beberapa hari yang lalu, Sabtu (23/8/2025), di Pangururan.
Terlihat hanya segelintir jurnalis yang bertugas di Samosir menghadiri undangan Kapolres tersebut. Namun anehnya, terlihat juga jurnalis yang berasal dari luar Kabupaten Samosir.
Dugaan adanya ‘tebang pilih’ dalam mengundang wartawan pun jadi sorotan beberapa jurnalis di Samosir. Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris SMSI Samosir Pardiman Limbong
“Kita tidak tahu apa alasan Polres Samosir ‘tebang pilih’ ataupun mengundang wartawan tertentu. Wartawan diundang melalui chat WhatsApp oleh Humas Polres. Jika alasan tidak mengenal keseluruhan, ada baiknya mengadopsi yang dilakukan oleh Kejari Samosir saat menggelar ‘coffee morning’. Koordinasi dengan Kominfo Pemkab Samosir untuk mengundang para wartawan,” ujar Pardiman.
Lebih lanjut Pardiman mengatakan, ‘tebang pilih’ mengundang wartawan adalah praktik yang dapat menimbulkan masalah etika jurnalistik. Hal itu dapat dianggap sebagai bentuk diskriminasi kepada jurnalis.
“Proses temu pers harus transparan dan tidak membeda-bedakan wartawan atau media. Ketika ‘tebang pilih’, itu tidak objektif dan bertentangan dengan prinsip jurnalisme yang seharusnya menjunjung tinggi independensi, akurasi, dan objektivitas, serta menghormati martabat semua orang tanpa pandang bulu,” ujar Pardiman.
Sementara Kapolres Samosir AKBP Rina Frillya ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp di nomor 0813*441****, tidak memberikan jawaban.
reporter | Tetty Naibaho